Titik Balik Bima Arya

Judul              :  Titik Balik Bima Arya
Penulis            :  Fenty Effendy
Penerbit          :   Ruas
Cetakan          :  I, Mei 2013
Tebal Buku    :  xvi + 232 hlm; 18 x 24 cm
Harga             :  Rp 60.000,00


Resensi:
Melalui buku apik ini, kita bisa belajar banyak tentang sikap sepak terjang yang bisa diikuti oleh anak-anak muda kita.  Tidak melulu kongkow dan kesempatan masa muda terlewat begitu saja.  Buku biografi ini tidak hanya sekedar untuk orang-orang yang ingin mengetahui dunia politik atau nge-fans terhadap Bima Arya.  Tapi buku ini bisa membawa kita berekplorasi ke masa lalu dan membayangkan proses sepak terjangnya yang menarik.  Hal ini bisa menjadi motivasi bagi anak muda yang tengah memperkuat visi hidupnya. 

Foto: Imatakubesar
Kita mengenal Bima Arya lewat acara “Republik Mimpi” di salah satu televisi swasta.  Tapi sebagian yang lain kemudian baru mengetahuinya sebagai walikota Bogor.  Sebagai narasumber politik, beliau bisa memetakan dunia perpolitikan di Indonesia.  Anak muda dan mempunyai pandangan luas yang bisa membuka jendela pemikiran kita tentang pemerintahan.  


Melaluinya kita sebagai warga negara semakin “sadar” politik, sadar posisi dan sadar sebagai warga negara mempunyai kewenangan dalam bersikap kritis pada pemimpinnya.  Dari prosesnya yang panjang, saya fikir ia tepat menjadi walikota karena pengetahuannya tentang dunia politik tidak hanya dari pengalaman di lapangan tapi dia belajar secara ilmiah.  Ilmu pengetahuan yang ia dapatkan di tempatnya mencari ilmu diterapkan pada proses dalam mengambil strategi,  langkah dan kebijakan. Dari sini kita bisa mengenal lebih dalam, Bima bukan orang baru yang sekedar ikut-ikutan, karbitan dan ingin menjadi pemimpin agar mendapat “pekerjaan” atau bahkan mendapat kekuasaan dan kemudahan untuk bisnis-bisnisnya. Ia bisa diandalkan sebagai orang yang mempunyai dedikasi pada lingkungan dan passion di dunia politik. 

Pendalaman ilmu ia dapatkan dari sejak memutuskan kuliah di S1 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNPAR.  Tentu tidak sekedar kuliah, di dalam buku ini, kita yang mempunyai jarak waktu bisa mendapatkan gambaran dunia pergerakan kemahasiswaan saat itu.  Ayahnya mempunyai peran penting dalam mendukung pilihan hidup Bima, kekuatan ayah yang memotivasi Bima meneruskan S2 di jurusan Studi Pembangunan (Development Studies) Monash University.   Lalu meneruskan S3 di Kampus Flinders di Adelaide.  Kelak semua kuliah yang diambil ini mendukung  passion-nya di dunia “tempur” perpolitikan Indonesia.

Fenty Efendy sebagai penulis biorafi, menuliskan dan menyusun perjalanan Bima Arya cukup rapi.  Selain itu ada beberapa bab yang membentuk opini tentang Bima dari orang-orang yang dekat maupun berhubungan langsung di dunia politik maupun media.  Dari setiap bab yang disuguhkan, kita dibawa berimajinasi melewati pengalamannya satu persatu

Lingkungan terdekat mempunyai peran penting yang melahirkan motivasi besar pada perjalan hidupnya.  Negara ini sepertinya membutuhkan sosok  yang terjun di dunia politik tidak sekedar ikut-ikutan dan karbitan.  Karena politik itu berhubungan langsung dengan keputusan-keputusan yang diambil dan pengaruhnya sangat luas hingga ke unsur terkecil dari kehidupan.  Ia hadir karena telah ribuan langkah, proses melalui asahan yang tidak mudah.


Bagi anak muda Indonesia wajib membaca buku ini agar semangat berkarya, menjalankan proses hidupnya dengan sungguh-sungguh dan membangun mental yang tangguh.  Buku biografi “Titik Balik Bima Arya” wajib dimiliki dan masuk ke dalam koleksi rak bukumu.   Melalui Bima Arya, kita bisa belajar banyak dari pengalamannya,  visi hidup, sikap, langkah yang dilakukan dalam menghadapi keputusan-keputusan dan lingkungan yang bisa kamu bangun.

imatakubesar
Serpong. September 2014

Comments

Popular Posts